SELAMAT DATANG

Selamat datang di blog: CINTA SEJATI RAHASIA HATI. Kalau anda di berkati dengan Blog ini bagikan kepada teman anda. Berikan jempolmu di sebelah Kiri dan Bagikan atau saudara bisa mengikuti di sebelah Kanan Blog ini. Masukan dan Komentar anda akan sangat membantu Blog ini. Tuhan Yesus Kristus Memberkati..!!!

Rabu, 24 Mei 2017

ROH KUDUS (Bagian 2) LAMBANG-LAMBANG ROH KUDUS

ROH KUDUS: SEBAGIAN SEBUTAN-SEBUTAN, LAMBANG-LAMBANG, PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN, CONTOH-CONTOH DARI ROH KUDUS DALAM ALKITAB


1. BURUNG MERPATI

Pada waktu Kristus dibabtis, Roh Kudus turun ke atasNya seperti seekor burung merpati. Hal ini merupakan lambang penyucian dan lambang kasih. Burung merpati yang di atas Dia adalah lambang damai sejahtera.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya”, (Matius 3:16)

2. JUBAH

Jubah yang dipakaikan Kristus kepada murid-muridNya merupakan suatu lambang Roh Kudus. Sebelum Pentakosta, ketika Kristus mentahbiskan murid-muridNya dan memberikan Kuasa kepada mereka agar mereka melayani, Dia memakaikan jubah kepada mereka dengan kuasa, yaitu suatu kuasa yang bukan berasal dari mereka sendiri tetapi yang berasal dari Roh Kudus. Dia memberikan mereka suatu pelindung yang melindungi mereka dari kejahatan. Orang-orang yang hidup baru di dalam Kristus, kepada mereka akan diberikan jubah kebenaran dan jubah kekudusan.
aku berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban”; (Ayub 29:14)
“Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya”. (Yesaya 61:10

3. ANGIN

Pada waktu hari Pentakosta, ada suara menyerupai sebuah angin yang besar memenuhi rumah dimana murid-murid Yesus sedang duduk.
“Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.  Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (Kisapararasul 2:2-4)
Kita tidak tahu dari mana angin itu datang dan kemana perginya, demikian pula kita tidak tahu setiap orang yang dilahirkan dari Roh. Roh itu seperti angin dan tidak bisa dilihat, tetapi kita bisa melihat pengaruh dan akibat yang dihasilkanNya. Kelahiran baru memang tidak bisa dilihat dengan mata, tetapi Roh itu dapat mengakibatkan suatu kehidupan baru. Angin itu menyegarkan, dapat menjernihkan suasana, dan penuh dengan kuasa. Demikian halnya dengan Roh Kudus.
“Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." (Yohanes 3:8)


4. API

"Dan tampak kepada mereka lidah-lidah api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing." (Kisapararasul 2:3)
Ketika sedang berpikir-pikir tentang api itu apa yang dilakukannya, kita menjadi sadar bahwa Roh Kudus juga dapat bekerja dengan cara yang sama. Api menghangatkan; begitu juga dengan Roh Kudus, Dia memberikan kita kehangatan, keterangan dan kepuasan. Api memusnahkan sampah- sampah. Begitu juga dengan Roh Kudus, Ia menyinari orang-orang yang tidak berharga dan yang membuat rugi orang lain. Seperti api yang membersihkan dan memurnikan, Roh Kudus menyucikan, memulihkan, dan membersihkan.

5. MINYAK

Dalam Perjanjian Lama Allah memberikan kegunaan khusus terhadap minyak. Seperti yang sudah kita baca di dalam Keluaran, sebagai berikut:
"Kemudian kau ambilah minyak urapan dan kau urapilah Kemah Suci dengan segala yang ada di dalamnya; demikianlah harus engkau menguduskannya, dengan segala perabotannya, sehingga menjadi kudus". Dan di dalam Keluaran 40:16 dikatakan: "Dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah dilakukannya."
Musa mengurapi Harun dan anak-anaknya dengan minyak karena mereka akan memasuki pelayanan sebagai imam dan ia menyucikan mereka.
Dalam Keluaran 27:20 bisa kita ketahui bahwa minyak zaitun tumbuk dipakai untuk menerangi Kemah Suci. "Haruslah kauperintahkan kepada orang Israel; supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang murni untuk lampu, supaya orang dapat memasang lampu agar tetap menyala.

Raja-raja pada jaman dahulu juga diurapi dengan minyak guna memisahkan mereka dalam melakukan tugas-tugas khusus. Minyak dahulu juga dipakai untuk membersihkan dan menyucikan orang-orang kusta. Dalam tulisan-tulisannya, Yesaya bernubuat tentang Kristus, dan Kristus datang menggenapi nubuatan ini:
"Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dan penjara. (Yesasa 61:1)

6. AIR

Tanpa air, kehidupan menjadi padang gurun, dan dengan air padang gurun akan berubah menjadi seperti bunga mawar. Air adalah lambang kehidupan; Air memuaskan orang-orang yang haus dalam kehidupan lahiriah ini. Demikian pula Roh Kudus memuaskan orang-orang yang kehausan dan kelaparan, dan Ia juga memuaskan kerinduan kita kepada Allah. Seperti air yang membersihkan dan memurnikan secara lamiah, demikian pula Roh Kudus dalam kehidupan rohani. Air menjadikan semua alam tumbuh dan berkembang, demikian pula dalam kehidupan rohani Roh Kudus memberi makan dan minum pada jiwa kita.
Yesus berkata: " Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. (Yohanes 7:37-39)

JAMINAN DARI ROH

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus dan Efesus, Paulus memberikan dua kata yang berkenaan dengan Roh Kudus, yaitu kata ‘jaminan’ dan ‘meterai’. Pada jaman Perjanjian Lama kedua kata tersebut sering didengar. Kata ‘jaminan’ berarti cicilan pertama atau uang muka dari harga pembelian. ‘Jaminan’ juga berarti persetujuan pembayaran di kemudian hari yang wajib dibayar oleh pembeli. Jadi uang muka yang berupa Roh Kudus untuk hati orang-orang percaya adalah merupakan jaminan bahwa Allah akan memberikan kepada orang-orang percaya segala berkat keselamatanNya untuk masa yang akan datang, juga kuasa, damai sejahtera, sukacita, dan kasih. Jaminan akan Roh yang akan diberikan Allah menjamin Dia untuk benar-benar menyempurnakan keselamatan yang Ia mulai pada hati orang-orang percaya.

7. METERAI

Gambaran yang diberikan Paulus selanjutnya adalah pemeteraian dengan Roh Kudus. Di surat Efesus Paulus menulis sebagai berikut:
“Supaya kami yang sebelumnya telah menaruh harapan pada boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaanNya.Di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu. Dan Roh Kudus itu jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah untuk memuji kemuliaanNya”. (Efesus 1:12-14)

Pada zaman Perjanjian Lama hingga sekarang, meterai dipakai untuk menunjukan selesainya sebuah transaksi. Dahulu para raja dan yang lainnya membubuhkan meterai di atas dokumen-dokumen dan kertas-kertas yang sah, sebagai bukti kepemilikan dan keabsahan. Surat wasiat atau surat pernyataan juga dibubuhi meterai sebagai tanda keabsahan dan kebenarannya. Hasil bumi, anggur, dan minyak wangi sering kali dikirim dalam kemasan botol yang disegel (di beri meterai). Segel (meterai) yang masih bagus menjamin kualitas barang-barang tersebut.

Dalam kehidupan rohani sekarang ini, pada waktu seseorang percaya pada Kristus, dia segera dimeteraikan dengan Roh Kudus untuk selama-lamanya. Pemetraian dengan Roh Kudus menunjukan kepemilikan Allah. Orang yang dimeteraikan dengan Roh Kudus adalah orang Kristen sejati, dan dia juga menjadi salah satu anggota keluarga Allah. Sesuai dengan tulisan Paulus dalam Efesus 4:30, "Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memetraiakan kamu menjelang hari penyelamatan."