ROH
KUDUS: SEBAGIAN SEBUTAN-SEBUTAN, LAMBANG-LAMBANG, PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN, CONTOH-CONTOH
DARI ROH KUDUS DALAM ALKITAB
1. BURUNG
MERPATI
Pada waktu Kristus
dibabtis, Roh Kudus turun ke atasNya seperti seekor burung merpati. Hal ini
merupakan lambang penyucian dan lambang kasih. Burung merpati yang di atas Dia
adalah lambang damai sejahtera.
“Sesudah
dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka
dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke
atas-Nya”, (Matius
3:16)
2. JUBAH
Jubah yang dipakaikan
Kristus kepada murid-muridNya merupakan suatu lambang Roh Kudus. Sebelum
Pentakosta, ketika Kristus mentahbiskan murid-muridNya dan memberikan Kuasa
kepada mereka agar mereka melayani, Dia memakaikan jubah kepada mereka dengan
kuasa, yaitu suatu kuasa yang bukan berasal dari mereka sendiri tetapi yang
berasal dari Roh Kudus. Dia memberikan mereka suatu pelindung yang melindungi
mereka dari kejahatan. Orang-orang yang hidup baru di dalam Kristus, kepada
mereka akan diberikan jubah kebenaran dan jubah kekudusan.
“aku
berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban”; (Ayub
29:14)
“Aku bersukaria di dalam
TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian
keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan
jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan
kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya”. (Yesaya 61:10
3. ANGIN
Pada waktu hari
Pentakosta, ada suara menyerupai sebuah angin yang besar memenuhi rumah dimana
murid-murid Yesus sedang duduk.
“Tiba-tiba turunlah dari
langit suatu bunyi seperti tiupan angin
keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah
kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada
mereka masing-masing. Maka penuhlah
mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa
lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (Kisapararasul 2:2-4)
Kita tidak tahu dari
mana angin itu datang dan kemana perginya, demikian pula kita tidak tahu setiap
orang yang dilahirkan dari Roh. Roh itu seperti angin dan tidak bisa dilihat,
tetapi kita bisa melihat pengaruh dan akibat yang dihasilkanNya. Kelahiran baru
memang tidak bisa dilihat dengan mata, tetapi Roh itu dapat mengakibatkan suatu
kehidupan baru. Angin itu menyegarkan, dapat menjernihkan suasana, dan penuh
dengan kuasa. Demikian halnya dengan Roh Kudus.
“Angin bertiup ke mana
ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia
datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang
lahir dari Roh." (Yohanes 3:8)
4. API
"Dan tampak
kepada mereka lidah-lidah api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing." (Kisapararasul 2:3)
Ketika sedang
berpikir-pikir tentang api itu apa yang dilakukannya, kita menjadi sadar bahwa
Roh Kudus juga dapat bekerja dengan cara yang sama. Api menghangatkan; begitu
juga dengan Roh Kudus, Dia memberikan kita kehangatan, keterangan dan kepuasan.
Api memusnahkan sampah- sampah. Begitu juga dengan Roh Kudus, Ia menyinari
orang-orang yang tidak berharga dan yang membuat rugi orang lain. Seperti api
yang membersihkan dan memurnikan, Roh Kudus menyucikan, memulihkan, dan
membersihkan.
5. MINYAK
Dalam Perjanjian Lama
Allah memberikan kegunaan khusus terhadap minyak. Seperti yang sudah kita baca
di dalam Keluaran, sebagai berikut:
"Kemudian kau
ambilah minyak urapan dan kau
urapilah Kemah Suci dengan segala yang ada di dalamnya; demikianlah harus
engkau menguduskannya, dengan segala perabotannya, sehingga menjadi
kudus". Dan di dalam Keluaran 40:16 dikatakan: "Dan Musa
melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya,
demikianlah dilakukannya."
Musa mengurapi Harun
dan anak-anaknya dengan minyak karena mereka akan memasuki pelayanan sebagai
imam dan ia menyucikan mereka.
Dalam Keluaran
27:20 bisa kita ketahui bahwa minyak zaitun tumbuk dipakai untuk menerangi
Kemah Suci. "Haruslah kauperintahkan kepada orang Israel; supaya mereka membawa
kepadamu minyak zaitun tumbuk yang murni untuk lampu, supaya orang dapat
memasang lampu agar tetap menyala.
Raja-raja pada jaman
dahulu juga diurapi dengan minyak guna memisahkan mereka dalam melakukan
tugas-tugas khusus. Minyak dahulu juga dipakai untuk membersihkan dan
menyucikan orang-orang kusta. Dalam tulisan-tulisannya, Yesaya bernubuat
tentang Kristus, dan Kristus datang menggenapi nubuatan ini:
"Roh Tuhan Allah
ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi
aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati untuk memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dan
penjara. (Yesasa 61:1)
6. AIR
Tanpa air, kehidupan menjadi
padang gurun, dan dengan air padang gurun akan berubah menjadi seperti bunga
mawar. Air adalah lambang kehidupan; Air memuaskan orang-orang yang haus dalam
kehidupan lahiriah ini. Demikian pula Roh Kudus memuaskan orang-orang yang
kehausan dan kelaparan, dan Ia juga memuaskan kerinduan kita kepada Allah.
Seperti air yang membersihkan dan memurnikan secara lamiah, demikian pula Roh
Kudus dalam kehidupan rohani. Air menjadikan semua alam tumbuh dan berkembang,
demikian pula dalam kehidupan rohani Roh Kudus memberi makan dan minum pada
jiwa kita.
Yesus berkata: " Dan
pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru:
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air
hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah
Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu
belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. (Yohanes 7:37-39)
JAMINAN
DARI ROH
Dalam suratnya kepada
jemaat di Korintus dan Efesus, Paulus memberikan dua kata yang berkenaan dengan
Roh Kudus, yaitu kata ‘jaminan’ dan ‘meterai’. Pada jaman Perjanjian Lama kedua
kata tersebut sering didengar. Kata ‘jaminan’ berarti cicilan pertama atau uang
muka dari harga pembelian. ‘Jaminan’ juga berarti persetujuan pembayaran di
kemudian hari yang wajib dibayar oleh pembeli. Jadi uang muka yang berupa Roh
Kudus untuk hati orang-orang percaya adalah merupakan jaminan bahwa Allah akan
memberikan kepada orang-orang percaya segala berkat keselamatanNya untuk masa
yang akan datang, juga kuasa, damai sejahtera, sukacita, dan kasih. Jaminan
akan Roh yang akan diberikan Allah menjamin Dia untuk benar-benar
menyempurnakan keselamatan yang Ia mulai pada hati orang-orang percaya.
7. METERAI
Gambaran yang
diberikan Paulus selanjutnya adalah pemeteraian dengan Roh Kudus. Di surat
Efesus Paulus menulis sebagai berikut:
“Supaya kami yang
sebelumnya telah menaruh harapan pada boleh menjadi puji-pujian bagi
kemuliaanNya.Di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu. Dan Roh
Kudus itu jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu
penebusan yang menjadikan kita milik Allah untuk memuji kemuliaanNya”. (Efesus
1:12-14)
Pada zaman Perjanjian
Lama hingga sekarang, meterai dipakai untuk menunjukan selesainya sebuah
transaksi. Dahulu para raja dan yang lainnya membubuhkan meterai di atas
dokumen-dokumen dan kertas-kertas yang sah, sebagai bukti kepemilikan dan
keabsahan. Surat wasiat atau surat pernyataan juga dibubuhi meterai sebagai
tanda keabsahan dan kebenarannya. Hasil bumi, anggur, dan minyak wangi sering
kali dikirim dalam kemasan botol yang disegel (di beri meterai). Segel
(meterai) yang masih bagus menjamin kualitas barang-barang tersebut.
Dalam kehidupan rohani
sekarang ini, pada waktu seseorang percaya pada Kristus, dia segera
dimeteraikan dengan Roh Kudus untuk selama-lamanya. Pemetraian dengan Roh Kudus
menunjukan kepemilikan Allah. Orang yang dimeteraikan dengan Roh Kudus adalah
orang Kristen sejati, dan dia juga menjadi salah satu anggota keluarga Allah.
Sesuai dengan tulisan Paulus dalam Efesus 4:30, "Dan janganlah kamu
mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memetraiakan kamu menjelang hari
penyelamatan."